GURU Mungilku


Membuka mata, hati dan pikiran untuk melihat setiap fenomena sebagai sarana pembelajaran ternyata bukan hal mudah. Terkadang kita menutup diri disebabkan hal-hal kecil semisal: "saya kan lebih tua, lebih banyak pengalaman dari dia".
Atau bisa jadi kita merasa sudah lebih sukses, jadi buat apa belajar dari pemula?
Ada juga yang merasa lebih berpendidikan, "Masak lulusan S2 belajar dari anak D3?"
Dan masih banyak lagi komentar-komentar dangkal yang serupa.

Padahal secara sederhana, kita bisa mengambil banyak hikmah dari "mereka yang kita remehkan itu"

  • dari para remaja kita dapatkan semangat yang luar biasa dalam mengaktualisasikan diri, selalu enerjik dalam setiap aktivitas, keteguhan memperjuangkan impian, ...
  • dari para pemula dibidang bisnis akan terlihat betapa kesabaran, keteguhan hati, keyakinan yang kuat, motivasi tinggi, dan keuletan dalam menjalankan bisnis, menjadi tangga yang pada akhirnya mengantarkan mereka pada kesuksesan

***

Postingan kali ini lebih sebagai pengingat diri sendiri untuk selalu BELAJAR dimanapun, kapanpun dan dari siapapun.
Bahkan dari buah hatiku yang paling mungil. Jagoan mungilku yang belum genap 2 tahun ini sering mengajariku tentang kedisiplinan. Dalam bentuk sederhana semisal buang sampah pada tempatnya, simpan mukena dan sajadah dengan rapi di raknya.

Fadly Afifan Ar-Rasyid juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan. Tiap kali menumpahkan air minum, dia akan meminta lap/tisu untuk mengelap. Saat melihat remah-remah biskuit kesukaannya berserakan di lantai, tergopoh-gopoh diambilnya sapu. Dan menyapu dengan gaya nya.
(hehehe, yang ini hasilnya malah bikin rumah semakin kotor. Makanya Mama harus turun tangan menyelesaikan)

Dan masih banyak tingkah lucunya yang bikin gemes sekaligus 'memaksa'ku untuk lebih disiplin, lebih rapi, lebih bersabar, lebih menghargai orang lain, dan lebih ramah.

Ya Rabb,
Berikan kelembutan hati dan kesabaran dalam memperlakukan buah hatiku,
Ijinkan memeluk hati mereka, merangkul pemikiran mereka, menggandeng tangan mereka
Tuk menjadi insan yang bertaqwa, yang selalu dekat kepadaMU, yang selalu berjuang di jalanMU
Agar di kehidupan abadi nanti,
Kami bisa kembali bersua dan menetap di JannahMU.
Aamiin



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Outline/Kerangka Karangan

Bionarasi, selangkah mewujudkan mimpi menjadi penulis!

Outline, Rahasia untuk Menulis dengan Fokus