Our Journey

Detik ini sepuluh tahun yang silam

Hening suasana meliputi semesta
Semua bicara lewat sorot mata
Karena itu jauh lebih bermakna
Kalahkan barisan kalimat yang tertata
Bahkan raut muka ikut berkata
Tiba saatnya
Keikhlasan hati melepas pergi
Demi cinta sang buah hati
Untuk meniti perjalanan suci
Guna sempurnakan separuh dien


Dan sesungguhnya,
Gemuruh memenuhi relung jiwaku
Gemetar dalam dada hadirkan ragu
Sudah benarkah keputusanku
Tak salahkah pilihanku

Detik itu
Bapak dan Ibu tetap berikan senyum, pelukan hangat merengkuh jiwa dan raga,
meski sesungguhnya mereka tak rela melepaskan,
meski sesungguhnya mereka tak mau terpisahkan,
Namun mereka sadar dan yakin bahwa inilah yang terbaik untuk putrinya

And then our journey just began
Living the life, loving the live
Giving all the best for the love
Only Allah as a reason
Hopefully will be everlasting
'Till the eternal life




Comments

Popular posts from this blog

Contoh Outline/Kerangka Karangan

Bionarasi, selangkah mewujudkan mimpi menjadi penulis!

Outline, Rahasia untuk Menulis dengan Fokus